Apakah BPJS Menanggung Biaya Pengobatan Penyakit TORCH? Ini Jawabannya!
Sebagai pasangan muda yang lagi galau soal kesehatan atau mungkin lagi mikir panjang soal rencana punya keluarga di masa depan, pertanyaan soal uji TORCH pasti pernah nyantol di kepala, kan? Apalagi kalau kamu pernah dengar orang ngomongin TORCH di grup WhatsApp keluarga besar atau baca-baca soal pentingnya cek ini buat program hamil. Tapi yang jadi pertanyaan utama: “Uji TORCH dicover BPJS nggak, sih?” Nah, yuk kita obrolin santai soal ini, biar nggak lagi ada drama bingung cari info ke sana-sini.
Jadi gini, guys. Uji TORCH itu salah satu tes laboratorium yang spesifik banget. Kalau kamu belum tahu, TORCH adalah singkatan dari Toxoplasma gondii, Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes Simplex Virus (HSV). Tes ini biasanya disarankan buat cewek yang lagi persiapan buat hamil atau buat pasangan yang lagi cari tahu penyebab masalah kesehatan tertentu, misalnya keguguran berulang atau gangguan kesuburan. Nah, karena tes ini spesifik banget, muncul deh pertanyaan: ini masuk tanggungan BPJS atau nggak?
Jawabannya? Sayangnya, big no. Uji TORCH nggak dicover sama BPJS. Kenapa? Karena sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 28 Tahun 2014 tentang pedoman pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), ada beberapa layanan kesehatan yang emang nggak dijamin. Salah satunya adalah layanan untuk mengatasi masalah infertilitas. Dan tes TORCH ini sering kali dimasukkan ke dalam kategori itu, karena tujuannya biasanya terkait dengan deteksi masalah kesuburan atau perencanaan kehamilan.
Infertilitas sendiri di Permenkes udah jelas dibilang bukan prioritas tanggungan BPJS. Jadi, bukan cuma uji TORCH aja yang nggak dicover. Tes-tes lain yang ada hubungannya sama infertilitas, seperti program bayi tabung atau inseminasi buatan, juga nggak dijamin. Logikanya, BPJS lebih fokus ke pelayanan kesehatan yang sifatnya darurat atau untuk penyakit yang dianggap jadi prioritas kesehatan masyarakat luas. Sementara itu, masalah infertilitas dianggap lebih spesifik dan bukan bagian dari layanan kesehatan esensial yang harus dijamin negara.
Tapi, jangan langsung sedih dulu! Meski nggak dicover BPJS, kamu tetap bisa cari opsi lain buat melakukan uji TORCH. Ada banyak laboratorium atau rumah sakit yang menyediakan layanan tes ini, kok. Biayanya memang bervariasi, tergantung lokasi dan fasilitasnya, tapi biasanya berkisar antara ratusan ribu sampai beberapa juta rupiah, tergantung seberapa lengkap tes yang kamu ambil. Kalau cuma salah satu dari TORCH yang dites, biayanya bisa lebih murah dibanding tes lengkap.
Kalau kamu lagi hemat tapi tetap pengen tes TORCH, ada beberapa trik yang bisa dicoba. Pertama, cek dulu rumah sakit atau lab di daerahmu. Kadang-kadang, ada rumah sakit yang punya promo khusus buat tes kesehatan, termasuk TORCH. Kedua, jangan malu buat tanya-tanya dulu soal harga. Sebagian besar lab kesehatan atau rumah sakit nggak masalah kalau kamu pengen tau detail biayanya dulu sebelum memutuskan tes. Bahkan ada juga lab yang kasih diskon kalau kamu datang pas ada program kesehatan tertentu, misalnya bulan kesehatan ibu dan anak.
Selain itu, ada baiknya juga kamu konsultasi dulu ke dokter sebelum mutusin buat tes TORCH. Kenapa? Karena nggak semua orang sebenarnya butuh tes ini. Biasanya dokter akan kasih rekomendasi tes ini kalau ada indikasi tertentu, misalnya riwayat keguguran, kehamilan berisiko, atau gangguan kesehatan lain yang dicurigai terkait infeksi TORCH. Jadi, daripada buru-buru tes dan keluar biaya banyak, mending pastiin dulu apa memang kamu perlu tes ini atau nggak.
Ngomongin soal fasilitas uji TORCH, meski nggak dicover BPJS, fasilitasnya cukup luas, kok. Hampir semua rumah sakit besar di Indonesia, terutama yang punya layanan spesialis kandungan atau laboratorium lengkap, menyediakan tes ini. Beberapa lab kesehatan swasta terkenal, seperti Prodia, Kimia Farma, atau Parahita, juga punya layanan tes TORCH yang bisa diandalkan. Kamu tinggal pilih lab atau rumah sakit yang lokasinya paling dekat atau sesuai bujet. Jangan lupa juga buat cek review dari orang-orang yang udah pernah tes di tempat itu, biar kamu yakin sama kualitas layanannya.
Kalau mau lebih hemat, bisa juga cari rumah sakit pemerintah yang punya layanan tes TORCH. Biasanya rumah sakit pemerintah kasih tarif yang lebih terjangkau dibanding rumah sakit swasta. Tapi, karena tes ini nggak dicover BPJS, kamu tetap harus bayar sendiri. Oh iya, kalau kamu tinggal di kota besar, biasanya lebih banyak pilihan tempat untuk tes TORCH dibandingkan di daerah yang lebih kecil. Jadi, kalau memang kesulitan nemuin fasilitas tes di daerahmu, bisa pertimbangkan buat pergi ke kota terdekat.
Terus, kalau kamu lagi ada di fase persiapan buat program hamil, jangan lupa diskusi sama pasangan juga, ya. Soalnya, biaya tes ini nggak kecil. Kalau bisa, sisihkan dulu dana khusus buat tes kesehatan semacam ini, biar nggak terlalu berat pas tiba-tiba harus bayar. Lagi pula, kesehatan itu investasi, kan? Jadi, anggap aja ini salah satu langkah penting buat masa depanmu dan keluargamu nanti.
Kesimpulannya, uji TORCH memang penting buat beberapa kondisi tertentu, terutama kalau kamu lagi rencana program hamil atau ada indikasi medis yang disarankan dokter. Tapi sayangnya, tes ini nggak masuk tanggungan BPJS karena termasuk layanan yang terkait infertilitas. Meski begitu, kamu tetap bisa menemukan banyak opsi fasilitas buat tes TORCH, baik di lab swasta maupun rumah sakit pemerintah. Jadi, kalau kamu memang butuh tes ini, jangan ragu buat cari info sebanyak-banyaknya dulu, ya. Semoga artikel ini bisa bantu kamu lebih paham soal uji TORCH dan bisa jadi pertimbangan buat langkah kesehatan berikutnya!
Posting Komentar untuk "Apakah BPJS Menanggung Biaya Pengobatan Penyakit TORCH? Ini Jawabannya!"