Kenapa BPJS PBI Kelas 3 Tidak Bisa Naik Kelas Perawatan Saat Rawat Inap?
Sebagai orang tua, pasti pengennya yang terbaik buat anak, apalagi kalau si kecil lagi sakit. Tapi, pengalaman ngurusin anak yang harus opname pakai BPJS PBI sering bikin kepala berasap. Bayangin aja, anak harus pindah-pindah RS karena kamar penuh, ditambah lagi orang tua cuma bisa duduk di ruang tunggu tanpa ada tempat istirahat yang layak. Kesel? Jelas. Tapi, ya, inilah realita yang harus dihadapi, khususnya buat peserta BPJS PBI kelas 3.
Jadi, kenapa sih peserta BPJS PBI kelas 3 nggak bisa naik kelas perawatan walaupun udah rela bayar lebih? Pertama, kita bahas dulu soal BPJS PBI. Buat yang belum tahu, PBI alias Penerima Bantuan Iuran ini adalah jenis BPJS yang iurannya ditanggung pemerintah untuk masyarakat kurang mampu. Nah, karena sifatnya "subsidi penuh", ada aturan ketat soal fasilitas yang bisa didapat, termasuk soal kelas perawatan.
Peserta BPJS PBI memang cuma bisa dirawat di kelas 3. Kalau kelas 3 penuh? Ya, solusi biasanya adalah cari RS lain yang masih ada kamar kelas 3. Kenapa nggak boleh naik kelas aja sambil bayar selisihnya? Jawabannya sederhana: aturan BPJS nggak memungkinkan. Karena PBI itu subsidi dari negara, naik kelas dianggap nggak sesuai dengan tujuan awal dari program ini, yaitu memberi pelayanan kesehatan dasar buat masyarakat yang benar-benar butuh.
Di sisi lain, aturan ini juga untuk menjaga keadilan. Bayangin kalau semua peserta PBI bisa "nego" naik kelas. RS bakal pusing ngatur kamar, dan bisa aja malah bikin peserta mandiri (yang bayar sendiri tiap bulan) jadi kesulitan dapet kamar sesuai haknya. Jadinya, ada batasan biar semua berjalan sesuai sistem, meskipun kadang terasa nggak adil di situasi tertentu.
Sekarang kita balik lagi ke cerita kamu, gimana rasanya harus tidur di ruang tunggu RS yang seadanya? Nggak nyaman, pasti. Tapi, percaya atau nggak, hal ini nggak cuma dialami peserta BPJS PBI kok. Banyak pasien umum atau peserta BPJS mandiri yang keluarganya juga harus "survive" di ruang tunggu. RS memang biasanya hanya menyediakan fasilitas istirahat buat pasien, bukan untuk keluarga atau pendamping. Jadi, kalau kamu merasa kurang nyaman, itu sebenarnya masalah umum yang dialami hampir semua orang di RS, bukan cuma peserta BPJS PBI.
Lalu, kenapa sih RS nggak nyediain kamar buat keluarga pasien? Ini soal kapasitas dan prioritas. RS nggak bisa sembarangan ngasih kamar tambahan buat pendamping pasien karena prioritasnya tetap untuk pasien yang sakit. Kalau tiap keluarga pasien minta kamar tambahan, bisa-bisa RS penuh sesak, dan pasien yang butuh perawatan malah nggak kebagian kamar.
Buat kamu yang kecewa dengan sistem ini, nggak ada salahnya buat mempertimbangkan opsi BPJS mandiri di masa depan. Memang, jadi peserta mandiri artinya kamu harus bayar iuran tiap bulan, tapi kamu punya fleksibilitas lebih, termasuk kemungkinan naik kelas kalau ada kebutuhan mendesak. Tapi, kalau kondisi keuangan belum memungkinkan, tetaplah bersyukur dengan apa yang ada. Bagaimanapun juga, BPJS PBI adalah bentuk bantuan dari negara yang tujuannya baik: memastikan masyarakat kurang mampu tetap punya akses ke layanan kesehatan.
Sekarang, mari kita bicara soal RS yang jadi "tempat singgah" kamu selama anak dirawat. Kadang, memang ada RS yang fasilitasnya lebih nyaman dibanding yang lain. Sebelum membawa anak ke RS, kamu bisa coba cari info dulu soal RS mana yang punya fasilitas lebih memadai buat pendamping pasien. Kalau perlu, tanya juga ke petugas BPJS di daerahmu untuk tahu RS rujukan yang paling sesuai dengan kebutuhan.
Satu hal yang harus kita pahami bersama: sistem BPJS, termasuk PBI, memang belum sempurna. Masih banyak kekurangan, mulai dari kamar yang sering penuh sampai fasilitas pendukung yang terbatas. Tapi, di balik semua itu, kita tetap harus mengapresiasi bahwa BPJS sudah membantu banyak orang yang sebelumnya nggak punya akses ke layanan kesehatan sama sekali.
Jadi, buat kamu yang merasa kecewa atau nggak puas dengan pengalaman pakai BPJS PBI, coba lihat sisi positifnya juga. Anakmu bisa dirawat, biaya rumah sakit ditanggung, dan kamu nggak perlu pusing mikirin tagihan yang membengkak. Kalau ada hal-hal yang bikin nggak nyaman, jadikan itu pelajaran untuk ke depannya. Mungkin ini saatnya kamu mulai menabung atau mencari alternatif lain untuk proteksi kesehatan keluarga.
Ingat, kesehatan adalah investasi jangka panjang. Kalau memang mampu, nggak ada salahnya jadi peserta BPJS mandiri atau bahkan mempertimbangkan asuransi swasta. Tapi, kalau belum memungkinkan, tetaplah bersyukur dan manfaatkan BPJS PBI sebaik mungkin. Bagaimanapun juga, kesehatan anak adalah yang utama, dan kita sebagai orang tua harus siap menghadapi segala tantangan demi kebaikan mereka.
Semoga anakmu lekas sembuh, ya. Jangan lupa tetap semangat dan jaga kesehatanmu juga. Kamu nggak sendirian dalam menghadapi ini, dan percayalah, segala perjuanganmu hari ini pasti akan membuahkan hasil di masa depan.
Posting Komentar untuk "Kenapa BPJS PBI Kelas 3 Tidak Bisa Naik Kelas Perawatan Saat Rawat Inap?"