Tak Punya Biaya Operasi Rp 70 Juta, Belum Punya BPJS

Meski sudah 70 tahun Indonesia merdeka, namun masih banyak warganya yang tidak mampu memenuhi biaya berobat. Salah satunya keluarga pasangan Rudianto dan Ponirah warga Dusun Biting, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan.

Lantaran mahalnya biaya berobat, anak bungsu pasangan itu, Erik Edy Pamungkas (2) mata kanannya sampai meletus dalam waktu sekitar tiga pekan. Mata Erik Edy Pamungkas ini sebelumnya dibawa ke RSUP dr Soetomo namun di rumah sakit pemerintah Provinsi Jatim itu, pasangan ini diminta menyediakan biaya Rp 70 juta. Karuan saja keluarga buruh serabutan ini seketika minta pulang paksa.

"Untuk bisa ke rumah sakit dokter Soetomo saja sudah berat, apalagi harus membayar Rp 70 juta. Biaya itu belum biaya scan Rp 2 juta - Rp 3 juta," jelas Ponirah kepada Surya, sambil menggendong Erik Edy Pamungkas yang terus meronta kesakitan di ruang pendaftaran RSUD dr Sayidiman Magetan, Rabu.

Ditolak RSUP dr Soetomo karena tidak punya biaya, pasangan Rudianto dan Ponirah ini tidak putus asa. Mereka mencoba pengobatan alternatif di Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, yang hanya berjarak kurang lebih 25 kilometer dari Desa Biting.

"Dibawa ke Slogohimo ini, mata kanan Erik tidak menunjukan perkembangan kesembuhan, justru semakin besar. Karena takut tidak ketulungan, Erik saya bawa pulang paksa lagi," kata Ponirah, sambil mengusap kedua matanya .

Karena tidak tega melihat Erik Edy Pamungkas mengerang kesakitan setiap harinya, atas saran perangkat Desa Gonggang, Rudianto dan Ponirah memberanikan diri membawa buah hatinya ini ke RSUD dr Sayidiman, Magetan.

"Penyakit mata Erik ini awalnya hanya mentil seperti timbil (Jawa) kemudian matanya sipit dan tahu-tahu membesar ini hanya dalam tiga minggu, sekitar hari puasa akhir itu masih mentil, pulang dari Surabaya sudah besar, kemudian seperti ini baru dua hari lalu," kata Ponirah.

Direktur RSUD dr Sayidiman Magetan, dr Yunus Mahatma Andre SpPD, akan membantu pasien miskin warga Magetan ini sampai sembuh. "Yang pertama kami lakukan, membantu mengurus BPJS agar segera keluar. Selama menunggu berlakunya BPJS, biaya akan ditanggung rumah sakit, gratis," kata Mahatma kepada Surya, Rabu.

Dikatakan Mahatma, penyakit tumor orbita yang disebabkan virus ini biasanya menyerang manusia lanjut usia, karena menurunnya kekebalan tubuh, jarang menyerang anak-anak dengan kekebalan tubuh yang baik.

"Nanti kami konsultasikan dengan dokter mata kami, kalau masih mampu, kami tangani di sini. Kalau tidak akan kita rujuk ke rumah sakit lain khusus mata. Kemukinan besar yang dekat dari Magetan, Rumah Sakit Mata Solo. Nanti kami scan dulu kondisi mata pasien, sebelum penanganan lebih lanjut," jelas Mahatma Andre.


Sumber: suryamalang.tribunnews.com
--------------
Pesan moralnya:
  1. Sedialah payung sebelum hujan. Daftarlah BPJS dulu sebelum sakit.
  2. Kalau sudah sakit, janganlah berobat ke alternatif. Selain mahal, biasanya sakitnya tambah parah. Daftar saja BPJS secepatnya, dalam tempo 2 minggu bisa ditanggung pengobatannya.

Posting Komentar untuk "Tak Punya Biaya Operasi Rp 70 Juta, Belum Punya BPJS"