Testimoni Dokter Penyakit Dalam Tentang Program JKN
Testimoni tentang program JKN ini ditulis oleh seorang dokter penyakit dalam beberapa waktu lalu di group BPJS Kesehatan.
JKN dan BPJS
Terlepas dari pro kontra dgn sistem JKN dan BPJS... tapi faktanya jelas sangat membantu masyarakat Indonesia.
Saya berkecimpung di bidang Penyakit Dalam khususnya subspesialis Ginjal dan Hipertensi (saat ini saya sedang menempuh pendidikan Konsultan Ginjal dan Hipertensi di RSUP dr.Sardjito Yogyakarta).
Cukup terasa sekali perbedaan keadaan pasien dalam 2 tahun terakhir. Pasien yang dulunya takut berobat karena masalah biaya dengan adanya JKN ini maka pasien tidak takut untuk berobat. Sehingga banyak pasien yang bisa terselamatkan. Bahkan secara pribadi saya bersyukur bila pasien masuk ke IGD atau rujukan dengan memiliki kartu BPJS karena pasien tenang untuk berobat dan saya tenang membantu mengobatinya karena kemungkinan pasien tidak tuntas akibat kekurangan biaya menjadi minimal.
Bayangkan saja di masa lalu, pasien takut ke RS karena tidak punya uang atau pasien datang ke RS tetapi belum sembuh sudah minta pulang akibat kekurangan biaya.
Contoh: pasien sesak napas, pusing, bengkak-bengkak, mual dan muntah hebat, tekanan darah tinggi baru datang ke RS kemudian disarankan menjalani Hemodialisis/Cuci Darah tetapi akhirnya pasien menolak karena tidak ada uang. Apa yang kita kerjakan? Apakah diam berpangku tangan melihat semua perburukan kondisi tersebut? Tapi dengan adanya JKN ini pasien sejak awal sakit sudah berobat dan apapun advis dokter maka pasien siap menjalaninya tanpa perlu berpikir tentang pembiayaan.
Memang benar sampai saat ini JKN masih banyak perlu pembenahan di banyak sisi, sehingga kita semua harus mengawal ke arah yang lebih baik...
Salam,
dr.Gusti Hariyadi Maulana, MSc, SpPD
Dokter Ahli Penyakit Dalam di BLUD RS dr.Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas
Peserta Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Ginjal dan Hipertensi RSUP dr.Sardjito Yogyakarta
#SalamKawalJKN
JKN dan BPJS
Terlepas dari pro kontra dgn sistem JKN dan BPJS... tapi faktanya jelas sangat membantu masyarakat Indonesia.
Saya berkecimpung di bidang Penyakit Dalam khususnya subspesialis Ginjal dan Hipertensi (saat ini saya sedang menempuh pendidikan Konsultan Ginjal dan Hipertensi di RSUP dr.Sardjito Yogyakarta).
Cukup terasa sekali perbedaan keadaan pasien dalam 2 tahun terakhir. Pasien yang dulunya takut berobat karena masalah biaya dengan adanya JKN ini maka pasien tidak takut untuk berobat. Sehingga banyak pasien yang bisa terselamatkan. Bahkan secara pribadi saya bersyukur bila pasien masuk ke IGD atau rujukan dengan memiliki kartu BPJS karena pasien tenang untuk berobat dan saya tenang membantu mengobatinya karena kemungkinan pasien tidak tuntas akibat kekurangan biaya menjadi minimal.
Bayangkan saja di masa lalu, pasien takut ke RS karena tidak punya uang atau pasien datang ke RS tetapi belum sembuh sudah minta pulang akibat kekurangan biaya.
Contoh: pasien sesak napas, pusing, bengkak-bengkak, mual dan muntah hebat, tekanan darah tinggi baru datang ke RS kemudian disarankan menjalani Hemodialisis/Cuci Darah tetapi akhirnya pasien menolak karena tidak ada uang. Apa yang kita kerjakan? Apakah diam berpangku tangan melihat semua perburukan kondisi tersebut? Tapi dengan adanya JKN ini pasien sejak awal sakit sudah berobat dan apapun advis dokter maka pasien siap menjalaninya tanpa perlu berpikir tentang pembiayaan.
Memang benar sampai saat ini JKN masih banyak perlu pembenahan di banyak sisi, sehingga kita semua harus mengawal ke arah yang lebih baik...
Salam,
dr.Gusti Hariyadi Maulana, MSc, SpPD
Dokter Ahli Penyakit Dalam di BLUD RS dr.Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas
Peserta Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Ginjal dan Hipertensi RSUP dr.Sardjito Yogyakarta
foto: kartu bpjs kesehatan |