Testimoni Pasien Hemodialisa Untuk JKN-KIS BPJS Kesehatan
Ditulis beberapa waktu lalu di group BPJS Kesehatan, berikut testimoni pasien hemodialisa untuk JKN-KIS BPJS Kesehatan :
Selama ini yang saya dengar dan baca tentang BPJS adalah complain negative.
Tetapi Alhamdulillah yang saya alami tentang lembaga ini luar biasa.
Masalah iuran bulanan tidak ada masalah sama sekali, saya membayarnya melalui ATM.
Suami saya pasien HD yang sudah memerlukan therapy 2x seminggu.
Untuk pegawai rendah seperti saya tidaklah mungkin mampu membayar biaya HD seminggu 2x dengan batas waktu yang tidak tahu kapan bisa dikatakan seumur hidup.
Syukur kepada Allah bahwa BPJS sangat membantu sekali kelangsungan hidup suami saya.
Seperti kejadian minggu kemarin.
Di karenakan suami saya batuk darah maka beliau memerlukan perawatan di poli paru di RSUD setempat. Sedangkan selama ini beliau adalah pasien HD di RS kelas A.
Yang jadi masalah ketika jadwal HD tiba, oleh satu dan lain hal tidak bisa di lakukan di RSUD.
Untuk itu HD harus tetap ke RS A.
Masalahnya lagi suami saya menjadi pasien umum (yang harus membayar) selesai HD.
Sesampainya kembali di RSUD di mana suami saya di rawat, saya menemui penanggung jawab BPJS di RSUD tersebut. Saya jelaskan semuanya kronologis yang saya alami.
Alhamdulillah tak lama kemudian beliau mengutus karyawannya datang ke kamar perawatan suami saya.
Dan meminta kwitansi biaya HD di RS A hari itu.
Alhamdulillah lagi karyawan BPJS tersebut kembali ke ruang perawatan dengan membawa uang sejumlah yang tertera di kwitansi.
Terima kasih BPJS dengan perantara lembagamu Allah menunjukkan kasih sayang kepada ummatNya.
BPJS sangat membantu tidak saja untuk yang sakit, tetapi juga untuk usahawan terutama di bidang photocopy.
Dengan diperlukannya sedemikian banyak formulir yang harus di photocopy, maka sukseslah para usahawan photocopy.
Salam sehat untuk rakyat Indonesia.
Tanggapan saya :
Yang benar adalah " Terima Kasih JKN "
Di dalam JKN ada 3 komponen :
1. BPJS Kesehatan sebagai pengelola keuangan
2. Fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
3. Peserta yang aktif membayar iuran, bergotong royong membantu yang sakit
Selama ini yang saya dengar dan baca tentang BPJS adalah complain negative.
Tetapi Alhamdulillah yang saya alami tentang lembaga ini luar biasa.
Masalah iuran bulanan tidak ada masalah sama sekali, saya membayarnya melalui ATM.
Suami saya pasien HD yang sudah memerlukan therapy 2x seminggu.
Untuk pegawai rendah seperti saya tidaklah mungkin mampu membayar biaya HD seminggu 2x dengan batas waktu yang tidak tahu kapan bisa dikatakan seumur hidup.
Syukur kepada Allah bahwa BPJS sangat membantu sekali kelangsungan hidup suami saya.
Seperti kejadian minggu kemarin.
Di karenakan suami saya batuk darah maka beliau memerlukan perawatan di poli paru di RSUD setempat. Sedangkan selama ini beliau adalah pasien HD di RS kelas A.
Yang jadi masalah ketika jadwal HD tiba, oleh satu dan lain hal tidak bisa di lakukan di RSUD.
Untuk itu HD harus tetap ke RS A.
Masalahnya lagi suami saya menjadi pasien umum (yang harus membayar) selesai HD.
Sesampainya kembali di RSUD di mana suami saya di rawat, saya menemui penanggung jawab BPJS di RSUD tersebut. Saya jelaskan semuanya kronologis yang saya alami.
Alhamdulillah tak lama kemudian beliau mengutus karyawannya datang ke kamar perawatan suami saya.
Dan meminta kwitansi biaya HD di RS A hari itu.
Alhamdulillah lagi karyawan BPJS tersebut kembali ke ruang perawatan dengan membawa uang sejumlah yang tertera di kwitansi.
Terima kasih BPJS dengan perantara lembagamu Allah menunjukkan kasih sayang kepada ummatNya.
BPJS sangat membantu tidak saja untuk yang sakit, tetapi juga untuk usahawan terutama di bidang photocopy.
Dengan diperlukannya sedemikian banyak formulir yang harus di photocopy, maka sukseslah para usahawan photocopy.
Salam sehat untuk rakyat Indonesia.
Tanggapan saya :
Yang benar adalah " Terima Kasih JKN "
Di dalam JKN ada 3 komponen :
1. BPJS Kesehatan sebagai pengelola keuangan
2. Fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
3. Peserta yang aktif membayar iuran, bergotong royong membantu yang sakit